Bogor, (NNC) – Warga perumahan Panorama Kemang Desa Tegal Kecamatan Kemang Kabupaten bogor adakan pertemuan bahas pembangunan tiang internet megavision di aula masjid Nurul Hidayah rabu malam (28/2/2024).
Penolakan atau penghentian sementara terkait pembangunan pemasangan kabel internet bermula warga belum mendapatkan informasi dari pihak terkait seperti perusahaan ataupun ketua RT setempat. Hal ini disampaiakan oleh Dr. Rusdi saat diwawancarai awak media.
“sampai saat ini kami sebagai warga disini belum pernah mendapatkan sosialisasi terkait pembangunan tersebut, tau-tau kok ada pembangunan dan pemasangan tiang untuk internet”, paparnya kepada awak media.
Lebih lanjut Dr. Rusdi yang berprofesi sebagai Dosen disalah satu Universitas ternama dibilangan tangerang selatan pun sangat menyayangkan atas kejadian ini “kenapa hal ini bisa terjadi tanpa adanya sosialisasi terlebih dahulu terhadap warga setempat baik dari RT maupun dari pihak perusahaan tersebut, padahal yang mengalami dampak langsung itukan warga sini”, imbuhnya.
Berawal dari kejadian tersebut, warga perumahan Panorama Kemang berinisiatif berkumpul pada hari Rabu (27/2/2024) malam jam 8.00 waktu setempat untuk membahas dan mencari solusi sebelum pembangunan belanjut.
Guna membahas permasalahan yang terjadi diwilayah perumahan panorama kemang tersebut warga setempat berkumpul di Aula masjid Nurul Hidayah RT 09/05 Perumahan Panorama Kemang, dalam musyawarah tersebut turut dihadiri oleh ibu RT Dina selaku ketua RT setempat dan semua ketua Blok lingkungan perumahan yang masing-masing diwakilkan oleh pak Edy, Asrul, Giri, Dr. Rusdi, Anggi, Panjul, Dian, purnomo dan warga panorama kemang lainnya.
Dalam musyawarah yang berlangsung memakan waktu kurang lebih selama tiga jam tersebut dengan Edy sebagai moderator yang mengawal jalannya acara dan mencatat dengan beberapa hasil kesepakatan:
1. Semua Warga, RT 09/05 dan pengurus blok lainnya di Perumahan Panorama Kemang Menolak adanya tiang Internet MegaVision di lingkungan perumahan kemang.
2. Pembangunan tiang internet megavision dihentikan sementara sampai ada pertemuan dengan pihat kerkait.
3. Penandatanganan petisi yang menandakan penolakan terhadap pembangunan jaringan internet
4. Meminta bertemu atau diadakan sosialisasi terlebih dahulu dari pihak terkait yang selanjutkan akan di lakukan komunikasi dengan ketua RW.
Dalam pertemuan tersebut kaum ibu-ibu pun turut hadir dan sangat antusias dalam mengikuti jalannya musyawarah tersebut dengan penuh harap ada titik terang dan solusi mengenai masalah ini. Namun sangat disayangkan dalam musyarah tersebut ketua RW setempat dan babinsa tidak bisa hadir karena ada acara luar.
“ya, kebetulan pak RW dan Babinsa tidak bisa hadir padahal sudah kita undang, infonya sih beliau sedang ada urusan di kota bogor ” pungkas Dr. Rusdi saat dikonfirmasi awak media.
Walaupun acara musyawarah berlangsung alot saling beradu argumen bahkan suasana sedikit tegang namun dalam musayarawah tersebut bisa terkendali dibawah arahan moderator Edy menghasilkan beberapa kesepakatan.
Warga berharap setelah musyawarah ini, baik dari pihak perusahaan maupun pejabat setempat seperti ketua RT, RW dan pihak lainnya bisa mengajak kami dalam membahas hal ini lebih lanjut sehingga lebih transparan dan semuanya sosialisasikan kepada kami karena semua bisa dimusyawarahkan, yang penting kita sebagai warga disini dilibatkan, karena biar bagaimanapun kami disini yang akan merasakan dampak secara langsung terhadap keberadaan pembangunan dan rutinitas kegiatan pembangunan tiang internet tersebut. (Tib).