PANDEGLANG, (NNC) – Dibeberapa hari kemarin banyak sebuah pemberitaan soal pembangunan jalan tanjakan bangangah yang berlokasi di kecamatan pulosari kabupaten pandeglang -Banten. 17/3/2024
Pasalnya, jalan tanjakan bangangah yang menelan anggaran fantastis dengan nilai 28 Milyar lebih dianggap gagal kontruksi.
Lantaran tihang sebagian atau disebut site pile dianggap gagal dalam perencenanaan awal, sehingga harus dibongkar kembali sebagiannya. Kata Kuncoro aktivis pandeglang
Lanjutnya kuncoro menjelaskan, Terkait pekerjaan kontruksi yang shite pile tanjakan bangangah itu salah metode pemasangan.
Kalo site pile harus saling mengikat satu sama lain saling mengunci, terus tinggi timbunan harus di hitung bebanya dengan pemasangan site pile yang masuk ketanah.
Baca Juga | Jalan Tanjakan Bangangah Menghawatirkan Pengendara Beton Penyanggah Tanah Ambrol Diduga Gagal Kontruksi
Itu kan pungsinya untuk menahan tanah kiri kanan supaya tidak longsor.
“Kecuali di top site pile dikasih cor beton penahan dari kiri kekanan, contoh kaya dinagrek.”Tuturnya
Menurutnya, kuncoro menjabarkan soal beberapa metode tinjauan pekerjaan yang diduga dianggap gagal kontruksi tersebut.
Pertama, Uji test sondir tanah, pas shetpile sesuai dengan hasil uji test sondir biasanya 1/2 tinggi kedalaman sheetpile dari muka tanah.
Baca Juga | Ramadhan 2024, Wali Band Rilis Single Terbaru
Pas sheetpile harus overlap antara sambungan satu sama lainnya dan seterusnya.
Selanjutnya Top elevasi atas harus waterpass + pas ringbalk, sisi sheetpile sebelum pemadatan tanah di hampar sirtu, granular atau sejenisnya batuan kosong berbarengan dengan layer lapisan tanah.
Supaya bisa menjaga ke stabilan lereng dan tekanan tanah menjaga kelongsoran.
“Kalau melihat dari argumen kadis PUPR PROV Banten, itu hanya alasan klasik, tidak menjelaskan kenapa miring dan kenapa diperbaikinya yang 9 tihang tidak secara detail dan secara tekhnis pekerjaan tersebut.” Tutupnya