Pandeglang, (NNC) – Beton penyanggah Tanah pada Proyek pelandaian Tanjakan Bangangah di ruas jalan Mengger-Caringin, Kabupaten Pandeglang terdapat keretakan dan sebagian ambrol.
Proyek Yang Rampung beberapa bulan lalu, Diduga proyek tersebut tidak memiliki mutu dan kualitas sehingga dapat dikategorikan sebagai proyek gagal kontruksi.
Heboh dan viral baru – baru ini di beberapa media sosial seperti di group Whats App (WA), kontruksi proyek pada beton penyanggah tanah terjadi keretakan hingga menyebabkan sebagian beton tersebut ambrol, dan dapat membahayakan kecelakaan bagi pengendara yang melintas diarea jalan tersebut.
Bac Juga | Hujan Deras Beserta Angin Kencang, Rusakan Rumah Warga
Diketahui proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten tersebut dikerjakan pihak kontraktor PT Bangun Azima Cipta Mandiri, dengan menelan anggaran begitu fantastis sebesar Rp.28.976.606.000,- ( Dua Puluh Delapan Miliar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Enam Juta Enam Ratus Enam Ribu Rupiah).
Ambrolnya beton proyek tersebut tentu tidak lepas dari peran dan tanggung jawab pihak pelaksana saja melainkan konsultan Pengawas PT. Esa Sakti Consultant pun harus bertanggung jawab atas mutu dan kualitas hasil pekerjaan proyek itu, agar sesuai harapan masyarakat dan pemerintah selaku penerima manfaat program pembangunan.
Menyoroti dugaan gagalnya kontruksi penyangga tanah pada proyek pelandaian tanjakan bangangah Ketua Umum Ormas Laskar Pendekar Banten Sejati (LAPBAS), Endang Supriadi SH menyesalkan terjadinya ambrol pada beton penyanggah tanah dalam proyek yang menelan anggaran lumayan begitu besar dan fantastis hingga miliaran rupiah. Menyampaikan Kepada Media
“Harusnya beton proyek tanjakan Bangangah itu kuat dan kokoh, karena jika dilihat dari anggarannya lumayan besar mencapai Puluhan Miliar Rupiah, sudah semestinya kontruksi proyek tersebut memiliki mutu dan kualitas yang bagus,” ungkapnya
Baca Juga | Pelayanan tidak maksimal dan terkesan lalai, BPJS Ketenagakerjaan serang Akan di Demo AMBAS
Disinggung apakah ambrolnya beton lantaran diakibatkan terjadinya bencana alam ? Menurut Endang sepertinya, bukan karena bencana, akan tetapi dirinya menduga itu akibat dari material beton yang kurang berkualitas.
“Ambrolnya beton patut diduga masuk kategori proyek gagal kontruksi,” tegasnya
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, Ir. Arlan Marzan, ST., MT melalui pesan WhatsApp kepada salah seorang wartawan, Kamis (14/3/2024) mengatakan, kalau proyek tersebut sedang diperbaiki.
“Itu sedang perbaikan, karena ada penyempurnaan kontruksi, supaya lebih baik saja, yang pasti semuanya aman secara perhitungan kekuatan kontruksi. Lokasi yang diperbaiki tidak dibayar. Kalau tidak salah cuma satu lokasi. Bisa di cek di lapangan ya,” tukas Arlan, seakan meminta wartawan untuk melakukan pemantauan kembali terhadap pekerjaan perbaikan proyek tersebut. **