Menu

Mode Gelap
 

Penjelasan Hadits Tidur Orang Berpuasa Adalah Ibadah

- Nusanews.co

15 Mar 2024 08:13 WIB


					Penjelasan Hadits Tidur Orang Berpuasa Adalah Ibadah Perbesar

Nusanews.co – Setiap bulan suci ramadhan, salah satu hadits yang populer adalah hadits tentang keutamaan orang berpuasa. Bahkan, tidurnya pun berstatus sebagai ibadah.

 

Berikut hadits yang menjelaskan tentang hal ini:

 

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ

 

“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.” (HR Baihaqi).

 

Hadits ini seringkali dipolitisasi oleh sebagian masyarakat sebagai pembenaran bersikap malas – malasan dan banyak tidur saat menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Padahal pemikiran demikian tidaklah benar, sebab salah satu adab dalam menjalankan puasa adalah tidak memperbanyak tidur pada saat siang hari. Imam al-Ghazali menjelaskan:

“Sebagian dari tatakrama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih” (Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulumid Din, juz 1, hal. 246)


Baca Juga | Merusak Kesucian Bulan Ramadhan, IPA Kota Medan Dukung Penuh Walikota Medan Tolak Asmara Subuh


Lantas bagaimana sebenarnya maksud dari tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah ? Apakah terdapat ketentuan khusus untuk menggapai fadhilah ini ?

 

Tidur memang bisa berkonotasi negatif sebab identik dengan bermalas-malasan. Namun di sisi lain, tidur juga dapat bernilai positif jika digunakan untuk mempersiapkan hal-hal yang bernuansa ibadah, seperti untuk mempersiapkan fisik dalam menjalankan ibadah. Hal ini seperti keterangan dalam kitab Ittihaf sadat al-Muttaqien:

 

“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, napasnya adalah tasbih, dan diamnya adalah hikmah. Hadits ini menunjukkan bahwa meskipun tidur merupakan inti dari kelupaan, namun setiap hal yang dapat membantu seseorang melaksanakan ibadah maka juga termasuk sebagai ibadah.” (Syekh Murtadla az-Zabidi, Ittihaf Sadat al-Muttaqin, juz 5, hal. 574). 

 

Menjalankan puasa jelas merupakan sebuah ibadah, maka tidur pada saat berpuasa yang bertujuan agar lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah terhitung sebagai ibadah. Namun fadhilah ini tidak berlaku tatkala seseorang mengotori puasanya dengan melakukan perbuatan maksiat, seperti menggunjing orang lain. Dalam keadaan demikian, tidur pada saat berpuasa sudah tidak lagi bernilai ibadah.


Baca Juga | Wanita Kelahiran Pekalongan Beragama Kristen


Mengenai hal ini Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan:

“Abu al-Aliyah berkata: orang berpuasa tetap dalam ibadah selama tidak menggunjing orang lain, meskipun ia dalam keadaan tidur di ranjangnya. Hafshah pernah mengatakan: betapa nikmatnya ibadah, sedangkan aku tidur diranjang” (Ahmad ibnu Hajar al-Haitami, Ittihaf Ahli al-Islam bi Khushushiyyat as-Shiyam, hal. 65). 

 

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Syekh Nawawi al-Bantani:

 

“Hadits ‘tidurnya orang berpuasa adalah ibadah’ ini berlaku bagi orang berpuasa yang tidak merusak puasanya, misal dengan perbuatan ghibah. Tidur meskipun merupakan inti kelupaan, namun akan menjadi ibadah sebab dapat membantu melaksanakan ibadah” (Syekh Muhammad bin ‘Umar an-Nawawi al-Bantani, Tanqih al-Qul al-Hatsits, Hal. 66) 

 

Orang yang berpuasa namun masih saja melakukan perbuatan maksiat dalam puasanya, tidak mendapatkan fadhilah (keutamaan) dalam hadits “tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah”, sebab tidur yang dia lakukan tidak dimaksudkan sebagai penunjang melaksanakan ibadah puasa, karena ia telah mengotorinya dengan perbuatan maksiat.


Baca Juga | Viral!! Adu War Berburu Takjil, Netizen: Untukmu Agamamu, Untukku takjilmu


Walhasil, tidur pada saat berpuasa dapat disebut sebagai ibadah ketika memenuhi dua kriteria. Pertama, tidak dimaksudkan untuk bermalas-malasan, tapi untuk lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah. Kedua, tidak mencampuri ibadah puasanya dengan melakukan perbuatan maksiat.

 

Taqabbalallahu Minna wa minkum, Semoga amal ibadah puasa kita diterima oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

Baca Lainnya

Kisah Kaum Nabi Luth Alaihissalam Part 2 Pembangkangan Yang Nyata

10 May 2024 - 02:18 WIB

Kisah Kaum Nabi Luth Alaihissalam Part 1

10 May 2024 - 02:04 WIB

Pembangunan Rehabilitasi Gedung PAUD Diduga Abaikan K3 Pekerja

7 May 2024 - 13:25 WIB

Arisan Alumni SMP Negeri 2 Deli Tua Gelar Halal BI Halal Dalam Rangka Memaknai Hari Raya Idul Fitri 1445 H

7 May 2024 - 12:08 WIB

Wujud Dukungan Pemkab Sergai Kebijakan Pemerintah Gelar Seminar “Jadikan Pendidikan Yang Berkualitas”

7 May 2024 - 05:58 WIB

Pelaksanaan CAT Untuk PPK Berjalan Lancar dan Tertib, GMNI Pandeglang Apresiasi KPU 

7 May 2024 - 04:10 WIB

Trending di Daerah